Sabtu, 30 November 2013

Setapak Sriwedari



kata orang lagu bisa bikin mood seseorang turun atau naik, tapi buat gue lagu itu adalah bagaimana kita mengekspresikan suasana hati kita. waktu gue lagi badmood gue selalu dengerin lagu-lagu yang bisa ngusir mood jelek gue hanya dengan dengerin lagu aja. dan dari lagu-lagu yang gue denger selalu membangkitkan imajinasi liar gue untuk dapet ide-ide seger yang bisa gue bikin jadi sebuah tulisan atau cerita, mungkin sekarang setiap gue nulis dan ngeposting semua tulisan gue bakal kasih note backsound lagu apa yang lagi gue dengerin waktu gue nulis :)







nah kalau tulisan ini, gue sengaja dengerin lagunya Maliq & The Essential yang judulnya setapak Sriwedari. entah punya sihir apa, gue suka banget ama semua lagu-lagunya Maliq, rasanya cozy bgt, chic, ringan di kuping, dan lirik-liriknya smart. hampir semua lagu Maliq gue suka, dan lagu yang lagi gue demen n selalu bisa jadi mood booster gue adalah Setapak Sriwedari. Entah punya magnet dan sihir bimsalabim apa, mulai dari musiknya, liriknya bisa bikin hati dan perasaan gue kayak diajak nari-nari dan ke suatu tempat yang sangat-sangat nyaman. pertama kali gue denger lagu ini, gue lagi main-main sama almarhum kucing gue Popo (baca juga P O P O) diteras rumah gue dengan background langit yang lagi cerah dan awan cantik yang lagi fashion show. pas gue lagi santai-santai itu gue dengerin lagu Setapak Sriwedari ini imajinasi gue seperti diajak menari-nari liar dan rasanya nyaman banget denger lagu ini.

ini gue udah browsing lirik lagu nya Setapak Sriwedari, mungkin buat elo ada cerita sendiri dari lagu ini, tapi buat gue lagu Maliq & The Essential - Setapak Sriwedari ini magic banget :)

Lihat langit di atas selepas hujan reda
Dan kau lihat pelangi
Seperti kau di sini hadirkan sriwedari
Dalam suka duniawi
Dan kita berpijak lalu
Kau merasakan yang sama sepertiku
Suara hati kita bergema melantunkan nada-nada
Melagu tanpa berkata seperti syair tak beraksara
Lihat fajar merona memandangi kita
Seakan tahu cerita
Tentang semua rasa yang ingin kita bawa
Tanpa ada rahasia
Dan kita melangkah untuk
Lebih jauh lagi, lebih jauh lagi
Suara hati kita bergema melantunkan nada-nada
Melagu tanpa berkata seperti syair tak beraksara
Setapak di taman sriwedari
Setapak sriwedari denganmu
Dan kita berpijak lalu
Dan kita melangkah untuk
Lebih jauh lagi, lebih jauh lagi
Suara hati kita bergema melantunkan nada-nada
Melagu tanpa berkata
Irama hati kita bernada, merayu tanpa bicara
Melagu tanpa berkata seperti syair tak beraksara
Seperti puisi tanpa rima, seperti itu aku padamu
(setapak di taman sriwedari) seperti itu aku padamu
(setapak sriwedari denganmu) seperti itu aku padamu

Jumat, 29 November 2013

H A T I

Terkadang kita hanya sanggup bermimpi dan menerka-nerka isi hati, bukan karna tak ingin atau juga karna tak sanggup, terkadang diam dan memendam itu akan lebih baik untuk menunggu waktu yang indah yang dijanjikanNYA. Firasat memang bukan sesuatu yang harus ditakuti, melainkan ada masa dimana kita harus rela menerima semua yang terjadi. Hembus angin, rintik hujan, arak-arakan awan, semua selembut firasat yang masih tak pasti.

Semua mimpi tentangmu seakan bercerita , kita memang tak mengenal secara nyata, tapi dalam mimpi itu kita bahkan sangat dekat. Pertanda apa semuanya? entah harus ku jawab apa, entah harus berbuat apa? aku hanya menikmati firasatku, menikmati  mimpiku, menikmati tanda. Memiliki tapi tak memiliki, seperti melihat punggungmu dari jauh dan berharap ketika kau menoleh kearahku kita seperti sudah saling mengenal. Entah apa yang menjadikan semua rasa ini, bahkan aku sendiri tak bisa mengartikan semua rasa yang ada.

Mungkin kau tak mengenalku, tak melihatku, tak mengetahuiku, bahkan tak mau tahu, tapi jika mau sebentar saja kau tengok kedalam jiwamu, dia akan mengantarkanmu untuk mengenal dan mengetahui bahwa ada seseorang yang dalam diam memikirkanmu, mendoakanmu, merindukanmu, mencintaimu, mengharapkanmu, menantimu, menyayangimu, dan melihatmu. Apa yang bisa kuperbuat untuk membuatmu percaya akan apa yang dikatakan tanda dan firasat ini?

Jika kutanya pada dalam lubuk hati mengapa tak kunjung henti, ia semakin meyakinkanku bahwa kita pasti akan bersama dan melengkapi. Entah siapa yang berdusta hatiku, pikiranki, otakku, ragaku, atau KAMU? air mata yang ingin kutumpahkan karena lelah dengan teka-teki rumit ini juga tak kunjung menetes, semakin ingin menangis dan menyerah, bisikan untuk percaya bahwa "HARI ITU AKAN DATANG, BERSAMAMU....."

Kamis, 28 November 2013

P O P O

Popo in memoriam

 gue adalah pecinta binatang, semua binatang gue suka, dan gue paling anti sama kekerasan terhadap binatang. salah satu hewan favorit gue adalah KUCING, gue pecinta kucing. sejak tahun saat ini gue punya 5 ekor ucing di rumah (nanti ceritanya gue posting yah) foto diatas yang kalian lihat adalah alm. kucing gue, namanya POPO kucing persia norwegia jantan (waktu di foto atas itu dia umur 5bulan). dia lahir 9-9-12 dan tgl 2-9-13 kemarin dia meniggal karena sakit. 

Popo kucing yang paling manja , dia ada 3 bersaudara dan popo adalah anak nomor 2, manja, penurut, dan dia pengertian banget sama gue. sebetulnya indikasi Popo sakit udah gue rasa waktu mau lebaran kemarin, cuman Popo menunjukan ketangguhannya dan gak terlihat sakit sedikitpun, dia masih lari-larian kesana kemari, thawaf keliling rumah, ngegodain adiknya Bluu (ntr juga bakal gue posting ceritanya) dan masih amat sangat manja. popo paling senneg kalau dipangku dan digendong, dan setelah lebaran berlalu, Popo sepertinya sudah mulai gak kuat lagi menahan sakit, upaya yang dilakukan untuk menolong Popo sudah dilakukan. tapi apa daya nyawanya gak terselamatkan. Popo gak mau makan hampir 2 minggu, dia gak bisa pup n kencing. badannya lemes, tapi perutnya mulai membesar karena kotoran-kotoran yang gak bisa dikeluarkan. setelah gue tanya ama dokter hal ini dikarenakan hasrat kawinnya gak tersalurkan, maka dari itu spermanya menumpuk gak keluar dan menghambat saluran pembuangan. ada temen juga yang bilang popo semacam kena prostat gitu.

bukan gue gak mau ngawinin Popo ama betina, dirumah gue juga punya betina namanya Molly (tunggu kisahnya) yang gak lain juga ibunya Popo, udah beberapa kali Popo mencoba ngawinin Molly tapi tampaknya gak berhasil dan membuat Popo jatuh sakit. rasanya sakit dan pedih sekali waktu mama ngabarin Popo meninggal, semula aku yang lagi ada di kos-kosan langsung aku ulang ke rumah (landungsari - lawang).
melihat badan Popo yang terbujur kaku, semakin tak kuasa bikin air mata gue mengalir kayak air terjun. kelincahan popo, manjanya popo, dan jilatan2 manjanya fak bakal gue dapet lagi. gue ngerasa menyesal dan merasa gak baik ngejagain popo, gue ngrasa berdosa banget. tapi melihat Molly yang mau melahirkan dan Bluu yang sepertinya memberikan kekuatan ke gue, memberi semangat juga buat gue. cintaku ke Popo gak akan pernah mati, langsung saja hari itu, gue kuburin Popo dibelakang kamar gue, karna belakang kamar gue adalah taman kecil. adek gue langsung ngegali lobang buat nguburin popo, sampai popo di kubur gue masih nangis-nangis. kata mama "udah jangan ditangisin lagi, popo udah gak sakit lagi sekarang, popo kan gak suka liat nik nangis" , iya emang bener pernah suatu ketika gue nangis dan popo ada di kamar gue, dia ngedeketin muka gue dan tangan mungilnya ditempelin ke pipi ge, seakan dia mau blang kalau gue gak boleh nangis lagi.

oh Popo ku sayang udah hampir 3 bulan mami mu ini gak bisa peluk kamu lagi, tapi semoga kamu tenang di alam sana, dan suatu hari nanti semoga kita ketemu di surga yah nak...

for my lovely POPO 992012 - 292013

with my lovely POPO

Popo unyukupuk

malam takbiran Popo lagi nyante2

malam takbiran Popo lagi manja

Popo mukanya garang hatinya HelloKitty bgt

Popo mau tidur

in memoriam

in memoriam

in memoriam


Popo di kubur

RIP POPO
selamat jalan sayang, mommy always love an miss u Popo :*











P R E S E N T E R

masih diserangkaian acara Metro TV on Campus di kampus gue tercinta UMM di tanggal 14 November kemarin ada Pelatihan Jurnalistik yang diberikan sama 4 Presenter kondang dari Metro TV yaitu ada Zelda Savitri , Sumi Yang , Boy Noya , dan Prabu Revolusi  mereka kasih materi2 ttg jurnalistik and presenting yang oke punya, gak rugi bgt kalau kalian waktu itu ikutan Pelatihan Jurnalistik-nya, oh iya waktu acara itu gue ngemsyong ama adek tingkat gue si Ragil , gue udah deg-degan aja waktu mau ngemsyong, boook di depan 4 presenter kondang n hampir 2000an peserta jurnalistik hari itu. akhirnya dengan membaca bismillah gue ama Ragil mantap untuk ngemsyong, meskipun gue udah biasa ng-MC , tapi ttp aja rasanya dg-degan sekaligus bangga ada di depan 4 presenter kondang ini,

materi pertama dikasih sama mbak Zelda, dan setelah mbak Zelda naik ke stage beliau memuji gue "wah, Nanda bagus yah ngMC-nya" oh mi GOD, gue seneng bukan kepalang, dan itu masih diulangi sama beliau di akhir segment dia memberikan materi dengan bilang "tepuk tangan juga donk buat MC nya yang bagus dan keren" proookk..prok...prook.... yeeeyyy, dan ketika kami ngbrol di backstage setelah acara berakhir, alhamdulillah gue dapat pujian lagi dari mbak Zelda "kamu bagus banget sih ngMC-nya Nanda, udah biasa ngMC yah?" begitulah katanya.

oh iya dan waktu opening acara gue ama ragil sempet bikin gimic dari sponsor yaitu coffe move, dimana semua audience yang hadir dapat 1 gelas kopi Torrabica Cappucino, nah di coffe move itu gue ngajak audience untuk menikmati kopi mereka dengan bergoyang, bahkan 4 presenter tadi dan ibu PR III  juga ikutan coffe move dan goyang bersama, seruu bgt deh pokoknya.

setelah mbak Zelda memberikan materi giliran om Boy Noya yang kasih materi, meskipun beliau sudah berumur, tapi om Boy masih sangat linca dan aktif plus ngingetin gue ama salah satu dosen jurnalistik gue namanya pak Harto. setelah om Boy, cece Sumi Yang yang cantik kasih materi tentang Citizen Journalism (sesuai bgt ama SKRIPSI gue, ini juga kali ke 2 gue ketemu ama ce Sumi setelah tahun sebelumnya gue juga sempet ketemu di event yang sama Metro TV on Campus 2012 di acr Wide Shoot Metro TV yang live dari Malang.

last pemateri yang sudah ditunggu-tunggu ama semua peserta pelatihan Jurnalistik siapa lagi kalau bukan Prabu Revolusi, yeppp mas Prabu berhasil menyedot semua perhatian audence terlebih lagi yang perempuan. hmmmmmm pasti hueebooohhh, dan ternyata orangnya gokil abis deh....sekarang gue mau kasih lihat nih poto2 gue waktu kemarin ama mereka di backstage

with ce Sumi Yang


mbak Zelda , Ce Sumi, gue

with kak Prabu



with om Boy
nah itu pengalaman seru gue bareng presenter2 keren dari Metro TV , masih banyak banget pengalaman seru lainnya yang gak bisa gue utarakan lewat tulisan, so dari mereka jug ague semakin matap untuk terjun ke dunia Jurnalis ;)

Dinner S P E S I A L

Metro TV On Campus Crew with Najwa Shihab n Rektor UMM

nah kalau moment yang ini sih jelas-jelas gue mau pamer donk,, hahhahahaha.... jadi ceritnya kemarin tgl 13-15 November 2013 kampus gue tercinta jadi tuan rumah untuk yang ke-dua kalinya program roadshow Metro TV on Campus, rangkaian acaranya ada lomba Stand Up Comedy, Pelatihan Jurnalistik, n Mata Najwa on stage dalam serangkaian acara ulang tahun Metro TV elu yang ada di kota Malang pasti bakal nyesel banget kalau gak ikutan acara beberapa minggu lalu itu.

nah kali ini udah tahun ke 2 gue dapet kepercayaan untuk jadi panitia lokalnya, banyak pengalaman menarik yang gue dapetin, ilmu baru, dan juga kawan-kawan baru. ini foto diambil hari jum'at 15 November 2013 di Bakso Bakar Pahlawan Trip, selesai acara typing Mata Najwa on stage di dome UMM. waktu kita all crew baik itu metro tv n dari panitia lokal makan malam nih, eh pak rektor gue tercinta datang, so malam itu komplit bgt satu meja makan bareng mbak Najwa Shihab dan pak Rektor Muhadjir....kapan lagi gue bisa makan malam bareng ama pak rektor...

nih gue bagi plus pamerin foto kebersamaan gue ama crew Metro Tv on campus :)




satu meja makan bareng Pak Rektor n mbak Najwa



Dinner Super Spesial



ini gue ama mbak Najwa :)

tuh gimana mau gak amrazing nih moment , masih ada lagi gue bareng ama presenter2 kondang lainnya, tunggu di postingan selanjutnya yaahh :)




S E N J A

Matahari dikala senja memang cantik, malu-malu ia kembali ke peraduannya. Senja selalu meniggalkan bingkisan manis yang membuat setiap orang yang mendapatkan moment matahari senja , akan selalu merindukan keesokan harinya. Entah sejak kapan aku mulai suka dengan senja, setiap kali menikmati senja aroma sore hari yang manis dan penuh dengan memori selalu teringat kembali. Kopiku baru habis setengah saat senja hari itu akan menampilkan pertunjukannya, dia tak sendirian tapi aroma hujan yang membasahi tanah dan pelangi cantik menari indah diangit kala senja. Aku memperhatikan tetesan hujan yang masih menggantung diatap kamarku melalui jendela. Rasanya moment senjaku kali ini sangat komplit, hujan pertama di tahun yang panas ini. Tapi kenapa hari ini berbeda, taka da satupun memori yang muncul dibenakku.
 
Tiga bulan lalu saat kau datang dengan senyum khasmu itu, aku berpikir bahwa inilah waktunya Tuhan membalas doaku. Tuhan benar-benar membuatmu datang kesini. Senja 3 bulan yang lalu menjadi senja yang paling indah, mungkin sejak itu aku mulai menyukai senja. Kita tidak pernah bertemu sebelumnya, kita tak saling mengenal sebelumnya. Aroma kopi dan senyumanmu yang membuat kita mengenal. Mungkin saat itu pelayan café itu sedang kelelahan sampai ia salah menyajikan pesanan kita yang tertukar. Hampir setengah kuhabiskan ekspresomu tanpa kusadari, dan kau hanya menatap vanilla latte favoritku. Latte art yang kuminta pada baristapun masih tergambar lucu wajah kucing.

Entah apa yang membuatku tak sadar bahwa yang aku minum adalah espresso , jenis kopi yang bisa membuatku sakit kepala. Kamu menatapku seolah-olah aku adalah si Kancil yang ketahuan mencuri timun tapi tak mengaku juga. Seketika aku tersadar maksud tatapanmu dan aku tertawa menahan malu, sedangkan kamu menukarkan vanilla latte ku dan menyodorkan segelas air putih. Espresso itu  yang akhirnya membawa kita ke kenangan indah 3 bulan terakhir. Setiap senja akan beraksi, kita selalu berjanji untuk bertemu ditempat yang sama, dengan menu kopi yang sama, dan perasaan yang sama.
Tapi hari ini senja hanya kunikmati sendiri dengan secangkir espresso, sendiri tanpa ada kamu lagi. Kotamu hanya 6 jam dari kotaku, kecanggihan teknologi juga semakin hari semakin maju, tapi kenapa kita masih tak pernah saling berkomunikasi? Entah berapa lama lagi aku akan bisa menikmati senja bersamamu lagi?

“Senja indah bernuansa cerah mengembalikan semua memory untuk tersimpan kembali didalam hati, meski senja datang untuk berganti malam, tapi ‘mungkin’ aku akan masih disini untuk menantikan senja-senja berikutnya………bersamamu lagi”

New Office



kantor baru teman-teman baru

hiii manis, postingan yang ini mah bukan untuk sombong atau pamer, cuma pengen share aja sih , sekarang gue punya kantor baru setelah hampir setengah tahun jadi pengangguran, tepatnya sih sejak bulan September 2013 lalu gue kerja jadi penyiar di Radio Kosmonita Malang , ini sih semacam dreams come true gitu, soalnya 2 tahun yang lalu gue juga udah sempet apply dan udah lolos sampai ke training, tapi kesempatan itu gak gue ambil.....yah karena waktu itu gue masih semester padet jadwal. but on this year, mimpi tertunda 2 tahun lalu terwujud, nah gue udah mulai siaran pagi di program #KosmonitaPagi bareng ama partner gue yang ciamiikk n dahsyat yaitu koko Helmy kalau di poto atas yang pakai kacamata depan sendiri, hihihihiih.... nah di gambar itu adalah penyiar , PD and produser2 nya Radio Kosmonita, yukk absen dulu yah dari depan sebelah kiri yang pakai kaca mata ada Koko Helmy, samingnya ada gue berjilbab pink, samping gue ada kak Dewi , terus belakang kak Dewi ada kak Arie , terus yang paling belakang sendiri kak Yudha depannya kak Yudha ada bu produser program Kosmonita Pagi yang cantik n chic abis kak Silpha depannya kak Silpha ada bunda kami bersama sekaligus Program Director Kosmonita bunda Tanti terus depannya bunda Tanti ada produser program happy hours kak Vera ada satu lagi yang ketinggalan tapi doi gak ada di pict ini mah soulmatenya aku, temen gokil n curhat2an deehh last crew kak Nizar ,, oh iya yang motoin moment ini juga thankies bingiitt ama Bang Sundre

this my new family, i love u so much guys, banyak hal baru yang gue dapet dari kakak2 semua, banyak motivasi n suport ;),,yuukk ngumpul lagi bulan depan yaaahh :*

Rabu, 27 November 2013

K A N G E N

Semua orang tentu bisa merasakan sebuah rasa yang terkadang hampir membuat frustasi, KANGEN perasaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa terdengar oleh telinga, dan terkadang hanya terpendam sekian lama. Setiap manusia pasti pernah kangen dengan seseorang, sesuatu, atau bahkan moment yang mengingatkan kembali memori kita akan sebuah kenangan. 

Bahkan aku sampai saat ini masih bingung, bagaimana aku harus mengartikan rasa kangen ini, apa benar ini kangen atau hanya hasrat ingin bertemu sesaat saja. Bertemu dengannya saja aku belum pernah, bagaimana mungkin aku bisa merasakan rasa kangen yang begitu mendalam padanya, seakan kami pernah mengalami suatu moment berdua. Aku mengenalnya tapi tidak bisa menyentuhnya, tapi semakin aku mengetahui banyak informasi tentangnya rasa kangen itu semakin menjadi-jadi. Aku tidak tahu apa benar ini kangen yang sebenarnya ataukah hanya rasa penasaran saja?

Sebuah penantian panjang membuatku mengerti apa yang sebenarnya aku rasakan, meski kerap beberapa kali bisa saja kami saling bertemu, tapi Tuhan seperti belum meridhoi untuk kami bertemu. Sampai akhirnya suatu ketika Tuhan menepati janjinya dan akan membuatku bertemu dengannya. Saat itu aku ingin tahu dan membuktikan apa benar aku kangen pada dirinya?

Pertemuan itu membuatku semakin gila, dan semakin sehari merasakan ada yang berbeda dengan hati dan perasaanku. Memang sangat absurd sekali apa yang sedang aku rasakan, bahkan sudah berbagai macam logika dan rumus aku gunakan untuk mencari tahu apa jawaban dari rasa ini, tetap saja tak bisa ku mengerti. Jika ada dari kalian yang juga pernah merasakan apa yang aku rasakan, apa yang akan kalian lakukan?

Jika aku ditanya apa aku CINTA ? jawabannya IYA, jika kau bertanya KENAPA? Akan ku jawab ENTAHLAH, rasa itu muncul tiba-tiba dan aku tak punya alasannya. Apapun yang sedang aku alami saat ini semuanya memang kubiarkan tumbuh subur seperti rumput liar, meskipun sudah pernah kupangkas tapi selalu saja akan tumbuh lagi perasaan itu. Terima kasih sudah memperbolehkanku merindukanmu diam-diam, suatu hari nanti aku akan menunjukan semua rasa ini.










Jumat, 02 Agustus 2013

H U J A N


bagi kami perempuan, satu kenangan kecil nan manis, dapat membuat sejarah seumur hidup yang indah unuk disimpan, dikenang, dinanti dan terpendam”


Aku senang sekali berada di Centro Coffee,café  milik mas Yusa ini tempatnya hommy dan selalu bisa membuatku tenang meski sebelum aku datang membawa perasaan kacau dan galau sekalipun. Aku juga mempunyai tempat favorite saat berada di café ini, tempat duduk yang berdekatan dengan pintu masuk dan jendela kaca tembus pandang ke jalanan luar yang membuatku betah berlama-lama di tempat ini. Terlebih jika hujan sedang turun, aku seperti berada di suatu tempat lain yang jauh tapi tidak asing bagiku.

Hari ini aku kembali mendatangi Centro Coffee untuk yang ke-dua kalinya, setelah siang tadi aku sempat menunggu Dito tapi ia tak kunjung datang, sampai aku menghabiskan 2 cangkir vanilla latte favoritku. Dito adalah sahabat masa kecilku yang baru saja kembali ke Indonesia 2hari lalu, dan hari ini dia berjanji akan menemuiku disini. Berawal dari kebersamaan kami saat di bangku Sekolah Dasar, persahabatan kami berlanjut hingga kami dewasa, dan harus terpisahkan benua saat Dito mengikuti ayahnya yang seorang Diploma pindah untuk bertugas di Paris. Hampir 10tahun kami tidak pernah berjumpa, harusnya hari ini kami bisa berjumpa kembali. Jangan ditanya bagaimana rasa rinduku, semua ingin aku uraikan dengan kata-kata tapi entah harus kumulai darimana. Ingin aku bernyanyi karna senang akan bertemu sahabat kecilku yang juga telah mencuri hati kecilku.

“masih nunggu orang lagi Ran?” Tanya mas Yusa membuyarkan lamunanku

“eeh..iya mas, tapi kayaknya mau hujan deh, enggak tahu deh jadi datang atau enggak…” kataku sambil menaap langit yang mulai menghitam.

Pertemuanku dengan Dito dimulai saat kami berusia 6 tahun, dahulu aku paling cengeng dari teman-teman sekelasku, dan pada saat kegiatan suntik imunisasi bagi murid kelas 1, aku menangis ketakutan untuk disuntik, bahkan sampai 2 guru yang harus menggendong dan membujukku untuk disuntik. Diruang UKS yang digunakan untuk suntik imunisasi ada seorang bocah laki-laki yang kulihat dari balik gendongan ibu guru yang menggendongku, wajahnya sama ketakutannya, aku masih mengingat matanya juga sembab sepertiku. Apa dia menangis?

Hari itulah pertama kali aku bertemu dan mengenal DIto Abimanyu, teman satu kelasku yang tidak terlalu menonjol. Bocah kecil pendiam, tapi mempunyai dunia yang menyenagkan dan membawa hari-hariku penuh warna. Keakraban kami semakin bertambah seiring umur bertambah pula, dan ketika memasuki bangku SMA aku mulai merasakan kedekatan yang berbeda. Meski kami sama-sama mempunyai pacar saat itu, entah apa yang membuat Dito selalu ada untukku disaat aku membutuhkan, buhkan kekasihku. Samar kurasakan dalam hatiku bahwa memang aku mencintai laki-laki yang selalu menemani setiap malam mingguku selama bertahun-tahun, laki-laki yang mau mengantarku ke PUSKESMAS dan membelikan aku pembalut saat nyeri haidku datang, laki-laki yang rela menemaniku begadang untuk mengerjakan soal-soal matematika, laki-laki yang selalu memberikan aku hadiah special di hari ulang tahunku, laki-laki yang rela berkelahi melindungiku dari gangguan mantanku yang posesif, dan laki-laki yang selalu mengucapkan selamat pagi di pagi hari ku membuka mata, dan selamat malam disaat aku akan terlelap dalam mimpi.

Tak kusangka selama ini sebenarnya yang kucari, kusayang, dan kucinta ada di depan mataku. Rasa itupun semakin kusadari penuh saat Dito akan pergi meninggalkan Negara ini, hati dan bibirku masih tak kuasa berucap dan mengatakan bahwa aku mencintainya, aku akan menunggunya disini. Hari itu kepergiannya adalah hadiah paling menyedikan yang pernah ia beri selama ini di ulang tahun ke 17 tahhunku. Meski semua tak pernah kuucap, tapi aku beranikan berjanji pada diriku meski kami berbeda benua, akan tetap kunanti Dito-ku yang selama ini selalu menjagaku. Meskipun jarak memisahkan, hubungan kami masih tetap berlanjut meskipun terbatas, sampai akhirnya 10tahun penantianku akan dibayarnya hari ini. Hari ulang tahunku ke 27 tahun, Dito berjanji bukan hanya dia yang kuminta menjadi kado special, tapi dia akan memberikan aku kado special juga.

Jam tanganku menunjukan pukul 2 siang, masih belum nampak bayangan Dito datang. Mendung semakin menyelimuti bumi dan hatiku. Rasanya aku tak sabar, ingin menuntaskan semua teka-teki Dito, aku benci menunggu Dito tahu itu. Apakah sengaja ia membuatku menunggu, hadiah kejutan apa yang ia beri? Aku cukup bertemu dengannya saja sudah melegakan penantianku, dan aku ingin mengucapkan kerinduan dan cinta yang terpendam selama ini. Lemon tea keduaku baru saja diantarkan bersamaan seorang pria yang aku yakini adalah Dito-ku masuk dan menyapu pandangannya kesegala arah, sampai pandangannya berhenti menatapku, memicingkan matanya dan senyum terurai dari bibir tipisnya. Senyumku merekah seperti mawar yang sedang bermekaran, rasanya lega melihat pria yang sudah lama kurindu ada dihadapanku, Dito tak jauh berbeda dengan 10 tahun yang lalu, lesung pipinya masih menghiasi pipinya saat ia tersenyum, kumis dan jambang tipis membuatnya terlihat maskulin. Caranya menatapku juga masih sama seperti 10 tahun yang lalu.

Aku hampir tak bisa berkata-kata lagi saat kami berpelukan, pelukan hangat yang sudah lama kunantikan, dalam peluknya aku masih tak percaya bahwa ini Dito Abimanyu yang kunantikan selama 10 tahun ini, laki-laki yang kucintai diam-diam.

“aku kangen kamu Ran…” itu kata-kata Dito saat memelukku erat

“jangan pergi lagi yah Dit..” kataku penuh harap

“happy birthday sweetheart” ucapnya sambil mencium keningku, hal yang sudah lama kunanti, rasanya jika ini mimpi aku tak mau bangun segera.

Satu jam kami duduk berhadapan, tak banyak kata, kami hanya saling memandang, memuji, seakan tak habis-habisnya rasa rindu ini tercurahkan. Genggaman tangannya terasa hangat sampai kerelung hatiku, dan hujan rintik-rintik mulai membasahi bumi. Tapi kebersamaan kami hari ini berkahir saat tiba-tiba Dito mulai terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah yang banyak hingga pingsan, dan air mataku tak hentinya menangis. Ketakutan, resah, gelisah, cemas, sedih, marah, semuanya bercampur menjadi satu setelah ibunya memberitahukanku bahwa selama 10 tahun ini Dito telah berjuang melawan kanker paru-parunya. Dan ia melarikan diri dari rumah sakit tempatnya dirawat untuk menepati janjinya padaku, dokter yang merawatanya sudah tidak lagi berharap panjang. Hanya air mata dan raungan tak percaya memanggil namanya saat dokter sekali saja menggelengkan kepalanya mengisyaratkan kepergian Dito untuk selama-lamanya.


saat air mata dan hujan jatuh bersamaan, menyamarkan rindu dan cinta yang tak terucap,mengantarmu kembali padaNYA…”


Terima Kasih Mas DOY

Gue mau to the point  aja nih ngomongnya,,sebenernya gue lagi pengen nulis beberapa cerita, ide yang gue dapet begitu aja waktu gue lagi nonton Cabin In The Woods malem2...hahahhahaha

nah ide cerita gue adalah nulis tentang fiksi dibumbuin ama pengalaman gue plus cerita dari beberapa temen2 gue yang sepengalaman, yaitu sebuah kisah cinta yang belum terucap serta kerinduan mendalam untuk yang jauh disana, singkat cerita sih kasus Secret Admirer and LDR,, bakal ada 5 cerita yang gue tulis yaitu
Angin, Hujan, Senja, Awan, dan Pelangi masing-masing bakal punya kisahnya sendiri2....tulisan2 ini nantnya bakal gue posting juga di blog gue ini, seperti tulisan Angin yang udah gue posting , gue harap bg elo yang gak sengaja blog walking n baca tulisan2 gue, peliisss kasih komentar, masukan, n pendapat yah

karna bismillah, gue pingin dari tulisan amatir n sederhana ini bisa suatu hari kecetak jadi sebuah novel (amiiiinnn),, nah gue sempet ikut acara yang keren banget tgl 26 Juli kemarin yaitu #CreativeCharity , dan singkat cerita disitu gue ketemu ama salah satu penulis baru Indonesia yang juga baru aja menerbitkan bukunya, elo kenal kuk namanya mas Doy dan bukunya berjudul #KafeCinta :) 

ini dia mas DOY
nah, di acara #CreativeCharity kemarin mas DOY ngasih kita ilmu gimana Menulis Fiksi, gue antusias bgt dan semangat gue buat lanjutin tulisan gue yang tertunda jadi bangkit kembali (thx juga buat mas Alit n mbak Windy),,singkat cerita mas DOY ini jadi inspiring n semangat gue, kalau sebenernya kita bisa menghasilkan sebuah karya, asal kita gak vepet putus asa dan terus-terus belajar dari kesalahan kita ;)

satu lagi nih yang bikin gue seneng, setelah gue posting tulisan gue, gue mention ke mas DOY supaya beliau mau mampir n ngintip tulisan gue, yah syukur2 sama si mas ini juga dkasih komentar, masukan, dan saran 

cieee,,,mention gue difavorite-in ama mas DOY

so sekarang power n semangat gue makin nambah lagi buat ngwujud-in cita2 jaman anak2 gue dulu untuk bisa jadi penulis, masukan, saran, n kritikan membangun dari elo semua sangat gue nanti :))

"menjadi seorang penulis yang baik, tidak hanya cukup dengan menjadi pembaca yang baik, tapi juga menjadi pendengar, pengamat, dan perasa yang baik pula.....write by learning" ~ AMARI

ANGIN


“ketika semua telah terbang bersama angin, begitu pula kenangan yang baru saja pergi bersama angin yang mengantar kepulaganmu…….”

Jam dinding itu semakin berdenting keras, rasanya hampir setiap detiknya aku dapat mendengar dengan teramat jelas. Apa bisa sedetik saja dia berhenti berdenting, sedetik saja waktu berhenti apa bisa merubah semua keadaan? Sedetik saja jam dinding itu berhenti berdenting apa bisa mengubah sebuah perasaan yang baru saja hancur?

Motor yang kukendarai seperti tidak berjalan kencang meski spidometer telah ada di angka 60an, bahkan aku lebih merasakan derasnya air mata yang deras mengucur dari pelupuk mataku. Pandanganku semakin kabur oleh air mata yang terus mengalir seperti aliran sungai, hembusan angin yang menyentuh pipiku terasa ingin mengusap air mataku ini. Aku sudah tidak tau sudah berapa jauh aku mengendarai motorku ini sejak mengantarkan Banyu kembali ke kotanya.

Dua hari lalu memang sempat membuatku bersemangat dan seakan memiliki gairah hidup baru, Banyu laki-laki yang membuat hari-hariku penuh warna dan cerita, laki-laki yang aku kenal tanpa sengaja saat aku tersesat di kotanya, laki-laki yang selalu penuh pengertian, laki-laki yang usianya 6tahun lebih tua dariku. Dia mengabarkan melalui media sosial bahwa ia akan datang ke kotaku untuk menemuiku. Aku sangat dan teramat bersemangat, bagaimana tidak dialah yang kuyakini akan menjadi cinta sejatiku, meskipun aku selama ini hanya menjadi pengagum rahasianya.

Hampir 3tahun setelah pertemuan pertama kami dikotanya akhirnya hari ini kami bisa bertemu kembali, cukup mengakegetkan untukku mendapat kabar darinya ia akan datang, hari ini selesai aku siaran aku sudah berjanji akan menjemputnya di stasiun kereta api. Aku tau Banyu sangat suka sekali berpergian dengan jalur darat, dan kereta api adalah salah satu transportasi favoritnya sama sepertiku. Meski sudah lama sekali kami tidak berjumpa, tapi aku masih ingat wajah maskulinnya, kacamata yang bertengger masnis, dan topi favoritnya yang hampir selalu aku temui disetiap fotonya.

Aku berusaha datang lebih awal, terakhir Banyu memberi kabar padaku melalui twitter bahwa keretanya akan datang pukul 16.30 dan aku sudah berada di stasiun pukul 15.45. sekali lagi aku memperhatikan penampilanku dari cermin besar yang ada diruang tunggu stasiun, aku merapikan kembali poniku yang sempat berantakan karna angin saat aku mengendarai motor tadi. Aku masih sempat mengupdate twitterku sekaligus memberi tahu pada Banyu bahwa aku sudah menantinya di peron 1, tempat nanti keretanya akan tiba.

Hampir 2jam aku menunggu, meski mulai gelisa tapi entah kenapa rasa bahagia yang menyelimuti hatiku mengalahkan semua kejenuhanku menunggu, kerinduanku mengalahkan semua ketidak sabaranku. Petugas stasiun memberitahukan melalui pengeras suara bahwa kereta yang ditumpangi Banyu sebentar lagi akan memasuki stasiun. Jantungku seperti bekerja 1000x, degupannya lebih kencang, debarannya bahkan bisa kudengarkan meski suara petugas stasiun yang kencang hampir memekakan telinga orang yang mendengar, kebisingan para calon penumpang dan para penjemput lain membuat telinga semakin bising mendengarnya, tapi degupan jantung menanti Banyu datang ini masih jelas bisa kudengar.

Kereta berwarna orange dipadu hijau itu perlahan memasuki stasiun, dan senyumku pun sudah mengembang terlebih saat kereta mulai berhenti dan penumpangnya turun dari masing-masing gerbong. Badanku yang kecil memaksa berjinjit untu mencari sosok Banyu. Kutengok kesegala arah untuk menemukan sosok laki-laki yang 3 tahun ini membuatku mengerti arti jatuh cinta. Seperti cerita perahu kertas, dimana Kugi mempunyai radar Neptunus, demikian pula aku saat ini. Aku percaya bahwa radar Neptunus itu memang ada, dan kutemukan Banyu berdiri menatapku. Kaos biru, jaket merah, celana jins, topi biru, sepatu coklat,dan tas ransel hitamnya langsung membuatku mengenali bahwa itu Banyu. Jarak kami hanya beberapa langkah, tapi aku masih terpatung terdiam seakan hampir tak percaya, dia ada dihadapanku sekarang. Senyuman khasnya meyakinkanku untuk maju melangkah menghampiri sosok laki-laki manis dihadapanku ini, dan tak kuasa aku ingin memeluknya. Iya…,benar dia Banyu-ku, dia laki-laki yang telah membuatku jatuh cinta, membuatku mengerti arti sebuah penantian, membuatku mengerti arti kesabaran, dan aku dalam pelukannya sekarang.

Malam pertama Banyu sampai di kotaku ini kami habiskan untuk berwisata malam, mengelilingi kotaku dan berfoto-foto. Meski ini menjadi pertemuan pertama kami setelah 3tahun berlalu dan berkomunikasi hanya melalui jejaring sosial, tapi aku merasakan kenyamanan dan seperti hampir setiap hari kami bertemu. Rasa aman, nayaman, dan cair antara kami semakin menghangat ketika Banyu mengenggam tanganku saat kami menyusuri alun-alun kota yang masih ramai pengunjung di malam minggu ini.

“keturutan yah, malam minggunya gak sendiri lagi” kata Banyu sambil menggengam erat tanganku
“iya…akhirnya” kataku sambil memandangi langkah kaki kami yang melangkah bersamaan , kanan…kiri..kanan..kiri..kanan….

Banyu menghentikan langkahnya dan kami saling berhadapan, tubuhku yang kecil seperti tenggelam dalam postur tubuhnya yang lebih tingg dariku, tinggi badan ku hanya sebatas pundaknya. Aku menatap Banyu penuh kehangatan, rasanya aku ingin menghentikan waktu, agar kebersamaanku dengannya bisa semakin lama. Agar aku bisa menghirup wangi parfum dari tubuhnya, dan kuhafalkan dalam memori ingatanku. Banyu menatapku seperti ingin mengatakan sesuatu, entah apa yang ingin dia katakana. Senyum penuh rahasia itu semakin membuatku hampir meleleh malam itu, meski udara malam ini bisa membekukan air sekalipun, tapi hanya kehangatan yang kurasakan, terlebih dari senyumannya.

“kenapa? Kuk diem?” tanyaku tak sabar karna semakin aku menikmati senyumannya bisa membuatku meleleh dihadapannya.
“kamu cantik Anggina….” Katanya dan tiba-tiba memelukku dalam dekapannya

Tuhan, degup jantung siapa yang aku dengar ini? Apa degup jantungku? Atau degup jantung Banyu? Tuhan, aku memohon sepenuh hati, biarkan laki-laki ini yang menjadi bagian dari  hidupku. Jika kau kabulkan aku berjanji akan menjaganya sebaik mungkin.

Hari kedua Banyu berada dikotaku, kami habiskan untuk berkunjung ke rumahku dan ia ingin berkenalan dengan kedua orang tuaku. Setelah itu kami menghabiskan hampir seharian mencicipi kuliner dan berkeliling kota, Banyu memang tidak lama, besok ia akan kembali ke kotanya. Malam ini aku menemani Banyu yang ingin menghabiskan waktu dengan ku, kami memutuskan tidak tidur dan menyusuri kota, sampai akhirnya kami beristirahat sejenak dipinggir jalan yang masih ada beberapa penjual kopi jalanan yang membuka lapaknya sampai subuh nanti. Kegemaran kami minum kopi juga yang semakin membuat kedekatan itu semakin terasa. Tapi semua berubah menjadi dingin, sedingin angina malam itu ketika kartu merah berhias tinta emas itu ada ditanganku. Seperti sedang hujan es batu yang aku rasakan, kehangatan dan kenyamanan yang aku rasakan menjauh pergi dariku, berganti dengan dingnnya angina malam yang mengusik dan hujan es batu yang menghujam hatiku.

“aku harap kamu datang yah, aku sudah menepati janji kita…siapa yang akan menikah terlebih dahulu, dia harus memberikan undangannya secara langsung…”

Mataku seperti tak percaya menatap undangan pernikahan Banyu Satria dan Cantika Melani yang ada di genggamanku, lalu kebodohan apa yang selama ini kuperbuat? Laki-laki yang aku nantikan, laki-laki yang kuyakini akan menjadi bagian dari hidupku, dia……

Perjalanan pulang kembali ke hotel tempat Banyu menginap seperti menjadi sangat lama dan jauh sekali, bibirku tak lagi bisa mengucapkan kata-kata, otakku terasa membeku karna dinginnya malam yang mampu membekukan apapun yang ada, hanya pelukan eratku pada Banyu yang mengendarai motor yang bisa kulakukan. Pelukanku mengisyaratkan bahwa aku tidak ingin dia kembali, aku ingin dia disini, aku ingin mengatakan isi hatiku sebenarnya, tapi bibirku dan lidahku terasa keluh. Entah apa dia menyadarinya atau tidak. Aku benci mengapa air mataku tidak mau menetes agar aku sedikit lega, kenapa tubuh, otak dan hatiku tidak saling memahami satu sama lain. Rasanya seperti mimpi kemarin malam yang indah, dan menjadi mimpi buruk penuh lara. Apa yang harus kulakukan sekarang?

Sebelum Banyu naik kedalam bus yang akan mengantarnya pulang, hati dan bibirku masih bersitegang, aku ingin memberitahu, hanya memberitahu saja pada laki-laki yang akan menjadi milik seorang wanita ini, bahwa aku berterima kasih karnanya aku mengerti arti dari jatuh cinta, arti sebuah kesabaran, arti sebuah penantian, dan bahwa aku mencintainya. Mengapa sulit sekali untukku berucap, entah senyum palsu seperti apa yang aku berikan padanya mulai semalam, senyum penuh dusta, dan mengapa air mata ini tak kunjung menetes meski rasanya dia ingin segera bercucuran. Detik –detik aku melihat punggung itu mulai berlalu pergi, semakin sakit dan semakin getir rasanya, aku ingin berteriak memanggil namanya, aku berharap dia menengok kearahku,dan semakin aku melihatnya berlalu menjauh sampaiakhirnya menghilang dalam keramaian penumpang lain yang mulai memasuki bus yang Banyu tumpangi.
Aku tak sanggup lagi melihat bus yang ia tumpangi perlahan pergi, kupacuh kembali motorku dan baru seketika itu air mata yang sudah mengendap semalaman minta untuk diteteskan mengalir deras membasahi pipiku. Sungguh aku masih tidak percaya, ada apa denganku? Aku hanya ingin dia tahu bahwa aku mencintainya, aku hanya ingin dia tahu dan semua gelap……
Jam dinding rumah sakit itu semakin membisingkan telingaku, dentingannya memakasaku untuk kembali sadar.  Entah aku tidak seberapa ingat lagi apa yang terjadi padaku setelah aku terjatuh dari motorku dan ada seseorang yang memanggil-manggil namaku, lalu semua hilang. Bau khas rumah sakit yang sangat kubenci menyadarkan seluruh saraf otakku untuk bekerja kembali dan kulihat adikku sedang tertidur pulas di sofa, aku mendapati sebuah kertas yang ada digenggamanku, ku. Kucoba sekuat tenaga membuka kertas itu, dan membaca tulisan yang ada didalamnya…


“Anggina….semoga saat kamu baca tulisan ini kamu sudah sadar sepenuhnya. Sudah lima hari aku berdoa disampingmu, menemanimu agar kamu segera sadar, tapi maafkan aku….aku harus kembali, aku harus memenuhi janji suciku. Anggina …aku mengerti dan aku tahu apa isi hatimu untukku, jika aku bisa kembali memutar waktu dan menghentikannya , hari ini aku menginginkan kamu yang ada disampingku, kamu yang akan menjadi pendamping hidupku. Tapi  maafkan aku sayang, aku terlalu takut mengakui jika aku juga mencintaimu . meski raga kita tidak bersama, tapi darahku ada dalam tubuhmu sekarang, darahku telah menjadi bagian dari hidupmu…semoga jika kita dpertemukan kembali, aku tidak akan membohongi diriku sendiri….. aku akan jujur mngatakan padamu bahwa aku mencntaimu Anggina Prameswari…….” Banyu


“….jika angin kembali berhembus, aku berharap angin akan membawa kembali kenangan yang sempat pergi bersamanya, jika angin datang menyentuh diriku…akan kutangkap sebanyak-banyaknya kenangan itu kembali”  ~